Cara Meningkatkan Produktifitas Telur Ayam Buras



CARA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TELUR AYAM BURAS

MAKALAH

WULAN MARLIYANI
042150695

 












JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018



BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ayam kampung atau ayam buras merupakan salah satu sumber protein yang penting, baik dalam bentuk daging maupun telur. Pangsa pasarayam buras nasional yang dihitung DHARSANA et al. (1996) mencapai 40% untuk daging dan 30% untuk telur. Pangsa pasar ini dapat mendorong peternak kecil dan menengah untuk mengusahakan ayam buras, khususnya untuk produksi daging yang mempunyai prospek lebih baik. Populasi ayam buras dari tahun ke tahun semakin bertambah dan berkembang cepat, namun campur tangan manusia dalam pemeliharaannya masih kurang. Pola pemeliharaannya masih bersifat tradisional yaitu ayam dibiarkan hidup bebas, mencari makan sendiri, pakan tergantung pada persediaan di alam atau dari sisa-sisa dapur. Kondisi seperti ini menyebabkan produksinya bervariasi. Walaupun dewasa ini sudah ada masyarakat yang mengusahakan ayam buras sebagai usahatani dengan pemeliharaan yang lebih baik, seperti dengan memeliharanya secara intensif.
Kebanyakan peternak ayam kampung masih memproduksi DOC secara mandiri, mengingat sampai sekarang ini masih jarang peternak yang khusus memproduksi DOC ayam kampung. Untuk dapat meningkatkan produksi telur ayam kampung, kualitas pakan ayam kampung yang kita berikan harus memenuhi angka kecukupan gizi yang di butuhkan oleh ayam kampung betina untuk memproduksi telur. Semakin tercukupi nilai nutrisi dalam ransum, ayam kampung yang kita pelihara akan memberikan produksi telur yang baik.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas bahwa permasalahnya adalah :
-          Bagaimana Upaya Meningkatan Produktivitas Ayam Kampung Petelur ?
-          Bagaimana Pedoman teknis Pemeliharaan beternak ayam petelur?





BAB II
PEMBAHASAN
Satu faktor utama yang mempengaruhi tingkat produksi telur ayam kampung, itu artinya anda hanya ingin meningkatkan kapasitas produksi telur ayam kampung dengan kapasitas yang kecil. Ayam kampung akan dapat memproduksi telur secara maksimal apabila faktor-faktor tersebut ada dalam peternakan ayam kampung kita, baik untuk peternakan ayam kampung skala besar maupun skala kecil, karena faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas telur ayam kampung adalah faktor-faktor dominan. Untuk dapat meningkatkan produktifitas telur ayam kampung, kita harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi produktifitas telur ayam kampung tersebut.
Untuk menjawab pertanyaan cara meningkatkan produksi telur ayam kampung ini, kita harus mengetahui dengan jelas seberapa besar peningkatan jumlah produksi telur ayam kampung yang kita inginkan. Karena dalam kata "meningkatkan" ini harus ada kata yang pasti atau prosentase yang pasti dari produksti telur ayam kampung yang kita pelihara mampu memproduksi berapa dan akan ditingkatkan menjadi berapa. Baru setelah kita mendapatkan jawaban dari data produksi telur ayam kampung sebelumnya, kita bisa memberikan jawaban yang sesuai dengan kenyataan di lapangan.

 

Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung

1.    Melakukan Penyapihan Secara Dini
Penyapihan secara dini adalah mengambil alih peran serta indukan ayam dalam mengasuh anak-anaknya. Ayam yang baru saja menetas diambil dan dipelihara dalam kandang boks yang diberi lampu penghangat. Penyapihan dini akan mengurangi masa ayam berhenti bertelur karena mengasuh anak-anaknya selama kurang lebih 105 hari. Sehingga dengan penyapihan dini dapat dihitung masa bertelur 15 hari ditambah masa mengeram 21 hari ditambah masa istirahat 15 hari hasilnya 51 hari. Sehingga dalam satu tahun mampu bertelur sebanyak sekitar 7 kali dalam satu tahun atau 105 butir telur. Jika peran mengeram digantikan oleh mesin penetas telur, produktifitas semakin meningkat lagi.

2.  Dipelihara Dalam Kandang Terbatas
Ayam kampung yang dipelihara secara bebas, kurang terjaga sisi kesehatan dan kebutuhan makanannya. Jika lingkungan sekitar banyak tersedia makanan bergizi memang bisa dipenuhi, namun jika tidak akan kekurangan makanan.
 Dengan adanya pagar batas, maka konsekuensinya adalah peran peternak dalam pemeliharaan ayam buras dituntut lebih besar. Pemenuhan konsumsi makanan clan minuman yang cukup serta adanya upaya pencegahan penyakit seperti melakukan vaksinasi secara teratur menjacli lebih mudah.
3. Memberikan Pakan Yang Bergizi
Pada dasarnya pakan ayam yang baik adalah bila kebutuhan gizi tercukupi secara seimbang antara lain mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral clan vitamin . Masing-masing kandungan gizi tersebut bisa didapatkan dari bahan alam maupun makanan buatan pabrik.
Setiap usia ayam memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, karena itu sesuaikan dengan kebutuhan per usia. Selain itu ayam seperti pada umumnya hewan ternak tidak akan tumbuh optimal apabila diberikan makan dari satu bahan saja, misalnya ayam hanya diberi jagung saja. Setiap bahan seringkali kekurangan zat-zat tertentu.
4. Melakukan Kawin Silang Ayam
Indonesia memiliki berbagai jenis ayam kampung atau ayam buras, misalnya saja ayam kedu, ayam nunukan, ayam pelung dan lain sebagainya. Setiap jenis ayam tersebut memiliki karakter dan kelebihan masing-masing.  Misalnya saja ayam pelung yang memiliki kelebihan dari ukuran badan sehingga cocok dijadikan bibit ayam kampung pedaging, ayam arab memiliki kelebihan dalam hal produktivitas telur.
5. Pengendalian Penyakit
Wabah penyakit yang melanda ayam kampung secara tahunan adalah problem yang terus berulang dihadapi peternak tradisional. Pengendalian penyakit menjadi penting dan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat produksi. Salah satu contoh upaya pengendalian penyakit ayam adalah dengan melakukan vaksinasi ayam sebagai langkah pencegahan.
6. Kawin Suntik
Cara perkawinan ayam kampung tradisional membutuhkan rasio jantan dan betina yang relatif besar, sekitar 1 jantan untuk 5-6 betina. Dengan kawin suntik bisa diperkecil lagi, sehingga tidak perlu memelihara ayam jantan yang banyak, sehingga menguragi konsumsi pakan. Kawin suntik juga lebih bisa menjamin, sel telur ayam bisa dibuahi dengan baik. Keuntungan lain adalah lebih mudah menghindarkan dari inbreeding ( kawin dengan ayam sekerabat). Seperti diketahui inbreeding akan memberikan keturunan yang kurang berkualitas, misal rentan terhadap penyakit. Langkah ini memang lebih sulit jika dibandingkan dengan langkah yang lain, karena diperlukan keahlian khusus.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifas telur ayam kampung adalah sebagai berikut.
1. Faktor Genetik
Dimana ayam kampung tipe pedaging cenderung lebih cepat besar di banding ayam kampung tipe petelur. Ketika sudah memasuki masa produksi, ayam kampung petelur lebih bisa menghasilkan telur yang banyak di banding dengan ayam kampung tipe pedaging.
Biasanya ayam kampung tipe petelur dapat menghasilkan telur mulai rata-rata 18 butir per ekor, bahka ada yang dapat bertelur sampai dengan 22 butir setiap periode produksinya.
Sementara ayam kampung tipe pedaging cenderung menghasilkan telur yang lebih sedikit, yaitu di kisaran 10 sampai dengan 12 butir dalam satu periode bertelur.
Dari dua istilah yang melekat pada ayam kampung tersebut, kita pasti dapat menebak, ayam kampung jenis petelur tentunya akan menghasilkan telur yang lebih banyak di banding ayam kampung tipe pedaging.
2.  Faktor Kesehatan
Menurunnya tingkat produksi telur, disamping karena ayam kampung yang kita pelihara mengidap penyakit, bisa juga ayam kampung yang kita pelihara mempunyai sejarah terserang penyakit di masa lalu, seperti tetelo, berak kapur, berak darah, coryza. Biasanya ayam yang pernah terserang penyakit kemudian sembuh, di kemudian harI kemampuan untuk memproduksi telurnya menurun.
 3.   Kualitas Nutrisi Dalam Pakan
Kita tidak bisa berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi telur ayam kampung kita, apabila kita tidak memberikan nutrisi yang cukup pada ransum yang kita berikan.
Kalau kita membicarakan telur, cangkang telur terbuat dari beberapa mineral, kuning dan putih telur terbuat di antaranya dari protein. Bagaimana bisa, kita menginginkan terjadinya peningkatan produksi telur ayam kampung yang kita pelihara apabila ransum yang kita berikan tidak memberikan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan memproduksi telur.
4. Usia Ayam betina
 Usia sangat berpengaruh terhadap kemampuan ayam untuk memproduksi telur. Semakin tua usia ayam yang kita pelihara, maka akan semakin rendah kemampuan memproduksi telurnya. Untuk memastikan penyebab terjadinya penurunan produksi telur pada ayam kampung yang kita pelihara, kita harus memastika usia ayam yang kita pelihara.
Kalau ayam yang kita pelihara sudah memasuki masa untuk di pensiunkan, ya pensiunkan segera, daripada pengeluaran yang kita keluarkan untuk biaya pakan tidak sesuai dengan hasil yang kita dapatkan
5. Lama Pencahayaan
            Lamanya waktu pencahayaan di dalam kandang memiliki pengaruh yang kuat dalam meningkatkan kapasitas produski telur ayam kampung. Pencahayaan yang cukup dapat merangsang hormon reproduksi, lama pencahayaan yang di butuhkan oleh ayam kampung betina adalah selama kurang lebih 16 jam. Sementara penyinaran secara alami hanya mampu memberikan pencahayaan ke dalam kandang antara 11-12 jam.
Meningkatkan kapasitas produksi telur ayam kampung dapat di bantu dengan memberikan pencahayaan tambahan pada malam hari dengan menggunakan lampu neon atau lampu jari. Jumlah lampu penerangan, tentunya di sesuaikan dengan luas kandang, dan untuk penempatannya, di atur supaya cahaya dapat menyebar secara merata.
6. Cuaca Yang Terlalu Panas
 Cuaca panas yang terlalu ekstrim tentu sangat berpengaruh terhadap kapasitas produksi telur ayam kampung. Ketika cuaca terlalu panas, ayam kampung yang kita pelihara akan lebih banyak mengkonsumi air minum dibanding dengan mengkonsumsi makanan, sementara makanan yang kita sediakan mengandnung beberapa sumber nutrisi sebagai pembentuk telur. Dengan kurangnya asupan makanan sesuai dengan yang di butuhkan ayam, produksi telur sudah pasti akan mengalami penurunan. Temperatur udara ideal berkisar antara 26-31 derajat celcius. Di bawah atau di atas temperatur tersebut, biasanya terjadi penurunan produksi telur ayam kampung. Cara mengatasi cuaca panas yang ekstrem ini, solusi jangka pendek dapat di lakukan penyiraman pada lantai kandang.




Pedoman teknis Pemeliharaan

1.    Sanitasi & Tindakan Preventif
  • Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg ulet/terampil saja. Tindakan preventif dgn memberikan vaksin pada ternak dgn merek & dosis sesuai catatan pada label yg dari poultry shoup. 
2.    Pemberian Pakan
  • Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) & fase finisher (umur 4-6 minggu).
pakan
3.    Macam-macam vaksin:
  • Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
  • Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
  • Vaksin NCD HB-1/Pestos.
  • Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
  • Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex utk Marek. 
          Persyaratan dlm vaksinasi adalah:
  • Ayam yg divaksinasi harus sehat.
  • Dosis & kemasan vaksin harus tepat.
  • Sterilisasi alat-alat. 
4.    Pemeliharaan Kandang 
  • Agar bangunan kandang dpt berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga/dicek apajika ada bagian yg rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. dgn demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yg dipelihara.
5.    Penyakit pada ayam petelur
  • Penyakit karena Bakteri
  • Penyakit karena Virus
  • Penyakit karena Jamur & Toksin
  • Penyakit karena Parasit
  • Kutu

6.    Panen Ayam Pertelur
  1. Hasil Utama
    Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yg dihasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dlm sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yg disebabkan oleh virus dpt terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.Hasil Tambahan
  2. Hasil tambahan yg dpt dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yg telah tua (afkir) & kotoran yg dpt dijual utk dijadikan pupuk kandang.Pengumpulan
  3. Telur yg telah dihasilkan diambil & diletakkan di atas egg tray (nampan telur). dlm pengambilan & pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yg normal dgn yg abnormal. Telur normal adalah telur yg oval, bersih & kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dgn volume sebesar 63 cc. Telur yg abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Pembersihan
  4. Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yg kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yg terkena litter dpt dibersihkan dgn amplas besi yg halus, dicuci secara khusus atau dgn cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan utk telur tetas.





PENUTUP
SIMPULAN
Ayam buras merupakan salah satu sumber protein yang penting baik dalam bentuk daging maupun telur. Pola pemeliharaannya banyak yang masih bersifat tradisional sehingga produktivitasnya masih rendah. Ayam buras sebenarnya memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik dan merupakan modal yang sangat berarti karena cepat berkembang. Mengingat pentingnya peranan ayam buras dalam menunjang perekonomian petani di pedesaan maka perlu kiranya dipikirkan upaya-upaya terobosan untuk meningkatkan produktivitasnya melalui perubahan pola pemeliharaan. Untuk telur yang terus meningkat diharapkan.
















Komentar